Notification

×

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kisah Pilu Wanita Tua, Sebatang Kara Tinggal di Gubug Reot di Kabupaten Bandung

| Senin, Juni 12, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-12T18:13:38Z
Kondisi rumah Mursih tidak layak huni (foto: tangkapan layar/ Top Jabar).

IBBCJABAR | Kabupaten Bandung,- Tak ada yang lebih memilukan dari kisah seorang wanita paruh baya yang banting tulang demi bertahan hidup. 

Mursih (60) warga Kampung Limus Manggung, RT03 RW08 Desa Loa, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung harus memikul beban sediri untuk mencukupi hidup.

Sejak suami meninggal dunia, anak-anak pergi meninggalkan Mursih, peran suami berganti ke posisinya. Dia harus menghidupi kebutuhan yang hidup sebatang kara.

Dirumah gubug reot beralaskan bambu rumah tak layak huni ini ia tinggal seorang diri, hirup pikuk pahitnya kehidupan ia tetap bersyukur. Hanya senyuman keikhlasan yang ia miliki.

Sembari duduk dengan tatapan kosong di teras rumahnya, Musrih menceritakan pengalaman pahit dan sedih sekaligus bangga dimasa hidupnya.

Mursih (60) warga Kampung Limus Manggung, RT03 RW08 Desa Loa, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung.

"Suami sudah meninggal dan anak-anaknya sudah pada jauh," kata Musrih dengan nada lirih saat disambangi pewarta Top Jabar Senin 12 Juni 2023.

Betapa terkejutnya, meskipun dengan kehidupan yang jauh kata layak, ia masih tetap bersyukur dengan kondisi itu, Musrih tak pernah mengeluh di usia 60 tahun.

Meskipun terbilang usianya sudah tak lagi muda, Musrih tetap semangat dalam bekerja walaupun terkadang penghasilan tak menentu untuk sekedar mencukupi kebutuhan sehari-hari.

"Ya Alhamdulillah kita syukuri nikmat ini," ucapnya dengan senyuman ikhlas.

Tak bisa dipungkiri, Musrih menyebut, ia juga sering mendapatkan bantuan BLT dari pemerintahan daerah, namun kondisi itu hanya bisa untuk bertahan hidup beberapa Minggu saja.

"Alhamdulillah sering dapet bantuan BLT dari pemerintahan," jelasnya.

Dalam hal ini, pemerintahan tengah gencar-gencarnya meluncurkan program rumah tidak layak huni (rutilahu) bagi warga miskin di Indonesia.


Kendati demikian, program tersebut hanyalah isapan jempol belaka, pasalnya masih saja terdapat warga miskin yang belum tersentuh program rutilahu tersebut.

Potret miris kehidupan Mursih menjadi gambaran pemerintahan Kabupaten Bandung dirasa kurang tanggap dalam menangani kemiskinan ekstrim.

Ini menjadi PR bagi pemerintah daerah Kabupaten Bandung untuk dapat realisasikan progam rutilahu agar masyarakat miskin dapat merasakan manfaatnya.

"Semoga ada orang baik hati yang bisa membantu sedikit untuk kebutuhan sehari-hari," tandasnya.

Dalam video berdurasi pendek pelihatkan detail kondisi rumah Mursih, dibagian depan nampak menggunakan bilik bambu berukuran kecil tanpa jendela kaca.

Dibagian dapur, hanya terdapat tumpukan kayu dan bilik rapuh, kondisi memprihatinkan juga terlihat pada bagian ruangan nampak atap genteng bolong dan lapuk dimakan usia.


Sumber: Top Jabar

Reporter: Kris

×
Berita Terbaru Update